TIMES TEMANGGUNG, SURABAYA – Pementasan tari dan musik dalam rangkaian pameran seni rupa ARTSUBS di Balai Pemuda Surabaya memukau 500 penonton.  

Pagelaran tari bertajuk SUBS Perfomance ini merupakan kali pertama digelar dan mendapat sambutan luar biasa dari warga dalam kota maupun luar kota yang tengah menyaksikan.

Setidaknya ada sejumlah tampilan penuh pesona. Musik kontemporer bertema “Rek” menampilkan karya Joko Porong yang dikemas dalam musik modern diiringi Gamelan Sawunggaling.

Penampilan Gamelan Sawunggaling dalam SUBS Perfomance sedikit berbeda dengan pertunjukan lainnya. Joko Porong mencoba menghadirkan unsur visual yang dikemas sedemikian rupa. 

“Baru pertama kali tampil di ARTSUBS, seni pertunjukannya dibuat ala ARTSUBS, semi visual yang menjadi tampilan,” ujar Joko Porong, selaku komposer musik Rek, Minggu (10/8/2025).

Sebelumnya, Gamelan Sawunggaling yang digawangi Joko Porong melakukan riset tentang budaya arek dan budaya urban. Joko mengatakan, banyak kesenian urban yang kemudian dikemas menjadi musik modern. 

Gamelan Sawunggaling dalam setiap pertunjukan menggabungkan unsur kesenian, sehingga kaya warna dalam irama dan nada. 

Seni rupa juga masuk dalam ragam musik yang dimainkan di SUBS Perfomance. Joko menjelaskan, musik di Indonesia kena imbas dari musik barat yang di dalamnya ada seni tari, seni musik dan seni drama. 

“Seni pertunjukan kita sebetulnya sudah komplit, sehingga tidak mengalami kendala apapun dalam kolaborasi di SUBS Performance. Karena setiap musik yang kita tampilkan menggabungkan  bebagai unsur. Salah satunya musik urban ala arek,” tuturnya.  

Penampilan Sanggar Tari Seni Topeng Asmorobangun juga tak kalah menarik. Menampilkan cerita dalam tari Nogo Tarung.

Tri Handoyo selaku pimpinan sanggar mengatakan, persiapan pentas di SUBS Perfomance dilakukan cukup singkat.  “Tari topeng yang kami tampilkan sebetulnya durasinya panjang sekitar 8 sampai 10 jam, gerakan yang diulang-ulang itu kami pangkas dan kami ambil intinya saja,” ujarnya. 

Meski persiapan singkat, para penari menampilkan dengan maksimal, membuat penonton tidak beranjak dari kursi sampai tarian selesai.

Tri Handoyo mengungkapkan, di ARTSUBS tidak hanya  seni konten yang ditampilkan melainkan seni tradisional juga dilibatkan. 

“Ini sangat luar biasa bagi kami, ini sebagai ajang pengenalan seni tradisi yang tidak hanya untuk yang konten, tetapi yang tradisi juga dilibatkan sehingga kami tahu kolaborasi dengan mereka," ungkapnya. (*)