Kopi TIMES

Perempuan; Investasi Generasi Penerus Bangsa

Rabu, 02 Juni 2021 - 15:21
Perempuan; Investasi Generasi Penerus Bangsa Sri Dania Ambar, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

TIMES TEMANGGUNG, MALUKU UTARA – Ketika perempuan dilahirkan ke bumi, banyak hal yang mulai terpikirkan oleh kebanyakan orang dengan pemikiran yang margina dan selebihnya cenderung kolot. Ketika perempuan kemudian tumbuh dewasa dan melakukan beberapa perangainya, beberapa dogma yang dilahirkan dari stigma yang cenderung seksis mulai dialamatkan pada perempuan. Mulai dari penampilan, prilaku dan isi kepala perempuan.

Hal ini dimulai dari perempuan yang kemudian memiliki standar penampilan yang lahir dari otak masyarakat, kemudian prilaku yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang menjadi khendak mereka akan dianggap menyimpang pun isi kepala yang sedikit kritis akan dianggap liberal. Lalu, seperti apa masyarakat

Pada hari ini, beberapa jamuan yang mana dialamatkan terhadap kaum perempuan cenderung berpangkal pada anggapan bahwa, perempuan tak wajib menyandang pendidikan tinggi, untuk kewajiban domestik perempuanlah yang selalu diandalkan, seolah hal itu merupakan titah absolut dari Tuhan.

Tak jarang, banyak perempuan yang kemudian menjadi budak masyarakat patriarki dan menjadi hamba dari pemikiran sempit, terus saja seksis secara berkesinambungan, hari demi hari para kaum perempuan banyak yang terlena dengan suguhan standar prilaku dan kecantikan yang membuat perempuan terus memberi makan rasa malas, terlebih menganggap bahwa, kecantikan dan sikap lemah-lembut ini menjadi kunci dari segala kebaikan tumbuh menjadi perempuan. 

Entah berapa banyak perempuan dimuka bumi yang ternina bobo oleh pujian, hingga merayakan kebodohan dan menertawakan kaum pembelajar dengan begitu yakin. Lalu, masyarakat kita lupa bahwa, perempuan adalah kontributor terbesar atas peradaban bangsa, investasi emas untuk menciptakan generasi masa depan yang berkompeten, semua itu berpangkal dari diri perempuan, yang seharusnya menjadi rahasia umum, perempuan adalah kunci atas masa depan bangsa.

Untuk memaknai perempuan, bukan sekedar menuntutnya menjadi bagian dari salah satu guru untuk anaknya kelak tapi, jauh sebelum itu apa yang hal-hal fundamental yang harusnya dipahami? Mari kita menelisik sedikit lebih jauh, dimana perempuan ini menjadi satu-satunya tempat dimana dalam rahimnya bertumbuh zigot yang akan berevolusi menjadi bayi yang kemudian dilahirkan dan disebut “Generasi Penerus Bangsa” dimana pada bayi ini, dititipkan harapan dan doa, agar kelak ia mampu membawa perubahan kea rah yang lebih baik, bagi bangsa ini. 

Pernahkah kita memikirkan seberapa berpengaruh kecerdasan seorang perempuan terhadap anak-anaknya kelak? Apakah kita akan terus memaknai perempuan dengan standar masyarakat yang patriarki?

Betapa perempuan tak pernah dimaknai sebagai investasi yang seharusnya banyak perhatian yang ditorehkan kepada perempuan dalam menyikapi kesehatan, pendidikan serta kesetaran gender yang mestinya menjadi ajang untuk mengajak perempuan terus menjadi faqir ilmu yang senantiasa istiqomah belajar dan mematangkan pola pikir. Namun, kita bisa melihat dengan pemikiran marginal yang menempatkan perempuan pada posisi selain prioritas dalam hal pendidikan, kecerdasan perempuan tak lagi dianggap penting. Hingga akhirnya untuk memikirkan nasib generasi penerus bangsa pun tak lagi tersampaikan. 

Sebuah riset membuktikan bahwa, kecerdasan anak berasal dari sang ibu. Namun, tak jarang banyak orang yang menganggap bahwa, kecerdasan anak ditentukan dari kedua orang tua. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa, aga gen tertentu yang beroperasi secara berbeda. Kecerdasan seseorang terletak di kromosom X. Perempuan membawa dua kromosom X dan laki-laki membawa satu kromosom X. Maka, kecerdasan seorang anak sebagian besar berasal dari sang ibu.

Pada tahun 1994, Medical Research Council Social and Public Health Sciences Unit, menganalisis 12,868 orang berusia 14-22 tahun. Hasilnya tim peneliti menemukan predicator kecerdasan terbaik adlaah IQ dari gen sang ibu. setelah memperhitungkan ras, pendidikan dan status sosial ekonomi anak, ditemukan predikator kecerdasan terbaik berasal dari ibu. Kemudian, hadir beberapa hipotesa tentang hal tersebut, yang mana penjelasan logis bermunculan ibu yang pintar memiliki anak-anak yang pintar. Apakah hal ini masih menjadi masalah klise atau senada dengan simfoni yang melankonis saja? 

Untuk semua ibu masa depan, peran utama berada pada tangannya, selain madrasah utama, tumbuh kembang anak dalam periode kritis memanglah membutuhkan ibu yang tanggap akan hal ini, kematangan pola pikir atau kecerdasan ibu dalam menyikapi hal ini tentu menjadi faktor pendorong yang berpengaruh.

Para ilmuan memperkirakan hanya 40-60% kecerdasan anak yang berasal dari ayahnya. Dimana faktor lingkungan pun turut mendukung tumbuh kembang anak. Kemudian, hadir penelitian menarik lainnya dari University of Washington, AS. Di sana, peneliti menemukan bahwa ikatan emosional yang baik antara ibu dan anak amat penting bagi pertumbuhan beberapa bagian otak anak, contohnya bagian area hippocampus yang terletak di lobus temporal. Dimana hippocampus ini merupakan area yang berhubungan dengan memori, belajar, dan respon stres. Setelah peneliti melakukan analisis antara hubungan ibu dan anak selama tujuh tahun, mereka kemudian mendapatkan temuan yang menarik.

Ternyata, jika seorang anak mendapatkan dukungan emosional dan intelektual dengan baik maka area hippocampusnya lebih besar 10% daripada anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan dengan baik. 

Bagaimana kita mampu bersikap abai terhadap pentingnya pendidikan bagi perempuan? Baik formal maupun non formal. Pada subtantifnya, perempuan dan pendidikan atau bidang pengetahuan ini adalah hal yang tak boleh dipisahkan dari diri perempuan. Menjadi pelaku literasi yang memiliki daya baca dan analisis yang baik, memiliki pola pikir yang matang, mampu mengusai diri dan mampu manajemen stres dengan baik merupakan indikator penting yang sudah seharusnya dimiliki oleh  perempuan dan ibu dimasa depan. Apakah hal tersebut tidak penting bagi investasi generasi penerus bangsa? yang katanya banyak dititipkan harapan bagi bangsa ini? Mengapa banyak ekspektasi akan harapan bagi penerus bangsa namun, nihil dalam mendukung pihak yang berpengaruh kecerdasan anak itu sendiri? 

Terlalu dangkal pemahaman akan perempuan. Hanya dijadikan objek dan tubuhnya dijadikan bahan eksploitasi yang kemudian diperparah oleh dogma yang pincang dan tak berujung dengan jelas. Standar kecantikan, yang kerap digayungkan, membuat perempuan amnesia dengan masa depan yang seharusnya diinvestasikan sejak dini. Harapan akan kenyataan dimasa depan kian keruh, terbawa arus pemikiran marginal nan seksis terhadap kaum perempuan.

Perempuan tak lagi masuk dalam hitungan angka-angka prioritas yang harus dilindungi haknya, harus dipenuhi kebutuhannya dan dipersiapkan kesehatan mentalnya dimasa depan. Semua hanya akan menjadi mimpi bagi perempuan. Lalu, perempuan yang mulai terkantuk-kantuk dalam ambisi kecantikan akan memaknainya sebagai dongeng dan perempuan yang memilih bangkit walaupun sambil merangkak memilih untuk mewujudkan mimpinya. 

Mari kita kembali merenungkan, tentang perempuan yang sungguh penting kontribusinya terhadap manusia dimuka bumi ini, tak hanya mengandung dan melahirkan namun, segala yang menjadi syarat tumbuh kembang anaknya berada dalam genggamannya. Apalagi isi kepalanya kelak. Kaum perempuan seperti apa yang seharusnya dicetak oleh otak yang memiliki pemikiran marginal dan pincang? Apakah kita akan terus tumbuh dalam bingkai dongeng tentang perempuan yang hanya dijakan tempat yang pernah berjasa melahirkan anak manusia? Hanya sebatas itu? Padahal nyawa merupakan taruhannya, kualitas dirinya menentukan arah perkembangan anaknya. 

Membicarakan perempuan yang juga merupakan makhluk sosial dengan pandangan fungsionalisme structural dalam sosiologi, masyarakat merupakan struktur yang dimana semuanya saling berkaitan. Semuanya memiliki peran dan fungsi yang saling berkaitan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu.

Bayangkan jika perempuan tidak berpendidikan, tentunya ia tidak memiliki beberapa skills yang dapat dijadikan modal untuk berperan dan berfungsi di masyarakat. Jika terjadi seperti itu lalu, bagaimana ia bisa memenuhi kebutuhannya dan orang lain? Maka dari itu, pendidikan merupakan modal seorang perempuan untuk berperan, baik sebagai perempuan itu sendiri maupun kelak sebagai seorang ibu, berfungsi dan memenuhi kebutuhannya di masyarakat.

Setelah jauh memaknai kelangsungan jasa perempuan terhadap generasi penerus bangsa, hal yang lebih mengejutkan ialah dengan terpenuhinya pendidikan terhadap perempuan dapat mengurangi angka kematian. Bagaimana bisa pendidikan pada perempuan mengurangi angka kematian? Dengan mengenyam pendidikan maka, seorang perempuan memiliki pengetahuan dan keyakinan akan bahaya pernikahan dini serta resiko pernikahan dini. Di mana seperti yang kita ketahui, pernikahan dini akibat kehamilan berpotensi mengakibatkan kematian akibat usia yang masih tergolong muda.

Data yang ditunjukan oleh Women UN di tahun 2015, kesadaran pendidikan bagi perempuan memiliki dampak terhadap penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) hingga 66%. Hal ini tentunya dikarenakan adanya pengurangan angka pernikahan dini. 

***

*)Oleh: Sri Dania Ambar, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor :
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Temanggung just now

Welcome to TIMES Temanggung

TIMES Temanggung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.