TIMES TEMANGGUNG, PONOROGO – Aksi demonstrasi masih berlangsung 1 September 2025. Seruan aksi demo ini meluas, sehingga sejumlah daerah memutuskan siswa belajar dari rumah, termasuk Kabupaten Ponorogo.
Hingga saat ini situasi daerah belum stabil semenjak demo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dimulai 25 Agustus lalu. Serta demo di sejumlah daerah pun ikut memanas.
Dari situasi tersebut sekolah-sekolah di Kabupaten Ponorogo diliburkan pada Senin 1 September 2025 sebagai dampak dari seruan aksi demonstrasi yang meluas secara nasional.
Meski Ponorogo awalnya tidak termasuk dalam lima daerah utama yang menerapkan pembelajaran daring. Keputusan meliburkan sekolah diambil sebagai langkah antisipatif terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan siswa.
Dari hasil rapat koordinasi dengan Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda dan ormas di Ponorogo, memutuskan bahwa pembelajaran siswa SMP/MTs, SMA, MA, SMK, dan yang sederajat mulai tanggal 1-4 September 2025 dilaksanakan secara daring, dan kemudian guru memberikan tugas kepada siswa yang membuat anak tetap berada di rumah.
"Orang tua dimohon untuk mengkondisikan anak-anaknya agar tidak keluar rumah sampai malam hari, untuk menghindari keterlibatan dalam demo dan kegiatan anarkis yang dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Kepala Dinas Pendidikan KabupatinPonorogo Nurhadi Hanuri, Senin (1/9/2025).
Pantauan TIMES Indonesia, di dalam kota Ponorogo beberapa Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA, dan SMK meliburkan kegiatan belajar mengajar nya. Demikian pula di wilayah Kecamatan Kauman, beberapa sekolah juga meniadakan kegiatan belajar mengajar.
"Ini memang imbauan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, agar seluruh siswa kami belajar secara daring," kata Rohandi Yusuf salah satu pengajar di SMP 2 Kauman Ponorogo. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Langkah Antisipatif, Sekolah-Sekolah di Ponorogo Diliburkan
Pewarta | : M. Marhaban |
Editor | : Ronny Wicaksono |