https://temanggung.times.co.id/
Gaya Hidup

Buku Karya Penulis Majalengka Angkat Kisah Inspiratif Pemuda Papua dan Aceh

Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:54
Buku Karya Penulis Majalengka Angkat Kisah Inspiratif Pemuda Papua dan Aceh Buku Karya Penulis asal Majalengka, Adhim Mugni Mibaroq. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMES TEMANGGUNG, MAJALENGKA – Buku terbaru karya jurnalis dan penulis muda Adhim Mugni Mubaroq asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berjudul 'Pemberdayaan Ekonomi Pemuda Menggapai Potensi Tanpa Batas' menjadi salah satu karya reflektif yang paling dinantikan peluncurannya pada tahun 2025.

Karya setebal lebih dari 150 halaman ini mengungkap perjalanan nyata pemberdayaan pemuda Indonesia, dengan fokus utama pada transformasi sosial yang lahir dari Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura dan AMANAH Youth Creative Hub di Aceh.

Buku ini merupakan hasil observasi lapangan langsung selama lebih dari dua tahun di Papua dan Aceh. Adhim mendokumentasikan bagaimana semangat anak-anak muda mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan nyata di bawah payung kebijakan pemerintah pusat.

Refleksi dari Tanah Papua dan Aceh

Buku ini menelusuri perjalanan gerakan Papua Muda Inspiratif (PMI) yang kemudian berkembang menjadi PYCH di Jayapura, serta replikasinya di Aceh melalui Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH).

Keduanya merupakan wujud nyata implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Program tersebut dijalankan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., Ph.D., dan dikawal langsung oleh Made Kartikajaya, Deputi IV Bidang Ekonomi Intelijen BIN yang juga dikenal sebagai Pembina PYCH.

Adhim menyebut Made sebagai sosok "arsitek lapangan" dalam pembangunan berbasis pemberdayaan pemuda yang berhasil mengubah paradigma pendekatan pembangunan di Indonesia Timur.

"Momentum itu mempertegas bahwa arah yang ditempuh oleh program-program ini tidak keliru. Ini bukan lagi simbolik, melainkan strategis. Negara mulai menaruh perhatian serius pada masyarakat Papua, terutama generasi mudanya," tulis Adhim dalam bukunya.

Apresiasi Tokoh Nasional

Tak kurang dari sembilan tokoh nasional turut memberikan testimoni dalam buku ini, di antaranya Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo, Wamen PUPR Ir. Diana Kusumastuti, M.T., Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu (KPK), hingga ekonom dan akademisi Prof. Rhenald Kasali, Ph.D..

Mereka sepakat bahwa buku ini menjadi refleksi penting tentang arah baru pembangunan nasional yang menempatkan pemuda sebagai pusat perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam kata pengantar, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, Kepala BRIDA Papua Barat, menegaskan bahwa gerakan PYCH dan AMANAH telah menciptakan ekosistem inklusif yang tidak hanya membangun ekonomi, tetapi juga karakter dan identitas budaya anak muda.

Pendampingan yang Mengubah Pola Pikir

Dalam salah satu bagian reflektifnya, Adhim menulis. "Menulis tentang Papua adalah perjalanan batin bagi siapa pun yang sungguh-sungguh ingin memahami Indonesia. Papua mengajarkan bahwa membangun manusia jauh lebih sulit daripada membangun jalan, tapi jauh lebih bermakna".

Ia menilai bahwa pendekatan pembangunan di Papua selama ini terlalu fokus pada strategi dan anggaran, namun kurang pada pendampingan manusia.

Dari pengalamannya, Adhim menemukan bahwa keberhasilan PYCH tidak hanya karena fasilitas modern, melainkan karena hadirnya sosok pendamping yang bekerja, mendengar, dan tumbuh bersama masyarakat, salah satunya melalui peran Made Kartikajaya.

Pendekatan humanis inilah yang menurutnya menjadi kunci transformasi. Made tidak membawa label "penolong", melainkan semangat "kita tumbuh bersama". Filosofi ini menumbuhkan kemandirian anak muda Papua yang kini telah mengelola beragam sektor usaha mulai dari kopi, teknologi digital, pertanian, hingga UMKM.

Pembangunan Berbasis Manusia

Melalui Menggapai Potensi Tanpa Batas, Adhim menegaskan bahwa pembangunan sejati bukan hanya tentang infrastruktur, melainkan tentang manusia itu sendiri.

Kisah sukses pemuda Papua dan Aceh dalam buku ini menjadi bukti bahwa ketika negara hadir dengan empati,  bukan sekadar instruksi, maka perubahan sosial dapat tumbuh dari akar yang paling dalam.

Metode pemberdayaan di PYCH dan AMANAH disebut dapat direplikasi di berbagai daerah Indonesia dengan menyesuaikan konteks lokal.

Buku ini tidak hanya relevan bagi akademisi, peneliti, dan pejabat pemerintah, tetapi juga bagi siapa pun yang percaya bahwa masa depan Indonesia dimulai dari anak muda yang diberdayakan. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Temanggung just now

Welcome to TIMES Temanggung

TIMES Temanggung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.