TIMES TEMANGGUNG, JAKARTA – "Terus, kamu bawa dia ke Cappadocia, it's my dream. Not her my dream, mas,". Demikian itu ungkapan kemarahan Kinan yang diperankan Putri Marino, terhadap Aris di film Layangan Putus. Itu setelah mengetahui sang suami tercintanya selingkuh dengan perempuan bernama Lydia Danira.
Saat ini, ungkapan kejengkelan Kinan itu pun viral dan menjadi parodi di banyak konten media sosial. Diketahui, untuk Aris sendiri diperankan oleh Reza Rahardian. Dan Lydia Danira diperankan oleh Anya Geraldine.
Flim yang diadopsi dari sebuah novel karya Mommy ASF itu pun membuat nama Putri Marino naik daun di dunia selebriti. Pasalnya, dengan Reza, ia benar-benar membawa karakter yang sangat kuat. Para penonton pun terbawa arus dalam cerita keluarga tersebut.
Lalu siapa sebenarnya sosok Putri Marino?
Keturunan Bali dan Italia
Nama aslinya adalah Ni Luh Dharma Putri Marino. Ia lahir 4 Agustus 1993. Selain sebagai pemeran itu juga dikenal sebagai model dan juga membawa acara. Putri Marino keturunan kolaborasi Bali dan Italia. Itulah mengapa ia memiliki paras yang begitu eksotis.
Dalam perjalanan karirnya, ia adalah artis kedua sepanjang sejarah perfilman Indonesia yang meraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk film Posesif. Sebelumnya, ada Christine Hakim pernah juga meraihnya.
Diketahui, sebelumnya Bos MD Entertainment Manoj Punjabi sendiri sudah mengatakan, film ini lebih horor dari film horor.
Ia menjelaskan, konflik yang dibangun dalam film yang tayang di platform streaming WeTV ini ceritanya dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari masyarakat atau keluarga pada umumnya.
Menurutnya, itu alasan mengapa atensi masyarakat terhadap film tersebut sangat tinggi. “(Film) ini keren sekali. Ceritanya benar benar realita banget, believable banget. Ini bukan film horor tapi lebih horor daripada nonton film horor,” ujarnya soal Film Layangan Putus yang dibintangi Putri Marino. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Putri Marino, Naik Daun Berkat Film Layangan Putus
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ronny Wicaksono |