TIMES TEMANGGUNG, YOGYAKARTA – Suasana pagi Masjid Al Baroqah Warrohmah di Wirobrajan mendadak berbeda dari biasanya. Usai shalat subuh berjamaah, Selasa (15/4/2025), Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo datang membawa kejutan yang tak biasa - sebuah gerobak sampah diserahkan langsung kepada takmir masjid dan warga sekitar.
Langkah ini merupakan bagian dari program unggulan Pemerintah Kota Yogyakarta bertajuk "Merdeka Sampah", yang kini telah memasuki pekan ketiga pelaksanaannya.
“Sampah yang menumpuk bertahun-tahun sudah kita bersihkan. Total 3.500 ton berhasil diangkut dari 45 TPS,” ungkap Hasto dengan semangat, Selasa (16/2025) malam.
Tak hanya menyerahkan bantuan, Hasto juga memberikan apresiasi khusus kepada pengurus Masjid Al Baroqah Warrohmah yang aktif mengelola sampah secara produktif melalui kerja sama dengan bank sampah.
Hebatnya, hasil penjualan sampah dimanfaatkan untuk membiayai program sosial “Jumat Berkah”, di mana warga sekitar bisa menikmati soto gratis bersama.
“Inisiatif ini luar biasa. Bukti nyata bahwa sampah bisa jadi berkah dan solusi sosial,” kata Hasto penuh kagum.
Dalam pernyataannya, Hasto menyampaikan bahwa Pemkot akan memperluas distribusi gerobak ke seluruh RW di Yogyakarta. Mulai Juli 2025, sebanyak 616 unit gerobak sampah akan dibagikan. Targetnya, minimal satu gerobak per RW, terutama di 38 RW yang belum memiliki gerobak layak.
“Gerobak yang dibeli wajib produk lokal, ini juga sekaligus mendukung UMKM. Saat ini kami sudah punya 1.136 penggerak gerobak aktif di Kota Yogyakarta,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, Pemkot juga tengah merancang koperasi khusus bagi para penggerobak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Nantinya, para pekerja ini juga akan dibekali dengan perlengkapan standar seperti sepatu boot, sarung tangan, masker, dan seragam kerja.
Supriadi, Takmir Masjid Al Baroqah Warrohmah, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterima. Menurutnya, selama ini warga kesulitan karena belum memiliki gerobak sendiri dan harus membuang sampah ke depo secara kolektif.
“Dengan adanya gerobak ini, pengelolaan sampah jadi lebih mudah. Kami juga terus edukasi warga agar tak membuang sampah sembarangan,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyoroti masih adanya perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, khususnya di kawasan perbatasan seperti sekitar Ring Road Bantul dan Gembira Loka.
“Kami menempatkan petugas sejak pukul 21.00 hingga subuh di posko darurat. Warga yang melanggar akan kami tindak,” tegas Octo.
Gerakan merdeka sampah dilakukan dari masjid ke seluruh Kota Yogyakarta. Program merdeka sampah ini bukan sekadar jargon. Dengan aksi nyata seperti distribusi gerobak, pembentukan koperasi, hingga pengawasan ketat di lapangan.
Pemkot Yogyakarta terus membuktikan komitmennya mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan tertib. Ayo jadi bagian dari perubahan. Mulailah dari lingkungan sekitar. Sampah bukan musibah, tapi bisa jadi berkah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Usai Subuh, Masjid Ini Dapat Gerobak Sampah Langsung dari Wali Kota Yogyakarta
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Ronny Wicaksono |