TIMES TEMANGGUNG, JAKARTA – Malaysia berduka atas wafatnya Tun Abdullah Ahmad Badawi, mantan Perdana Menteri kelima, yang meninggal dunia pada Senin (15/4/2025) pukul 19.10 waktu setempat di Institut Jantung Negara, Kuala Lumpur. Ia berpulang dalam usia 85 tahun.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh menantunya, Khairy Jamaluddin, melalui unggahan Instagram Story.
“Tun Abdullah Ahmad Badawi, Perdana Menteri Malaysia ke-5, telah kembali ke Rahmatullah pada pukul 7:10pm di Institut Jantung Negara, KL,” tulis Khairy.
Ia juga memanjatkan doa agar almarhum ditempatkan di kalangan orang-orang saleh dan dirahmati Allah SWT.
Kenangan Terakhir yang Menyentuh
Perdana Menteri Malaysia saat ini, Anwar Ibrahim, turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam melalui akun X (Twitter) pribadinya. Ia mengaku amat tersentak mendengar kabar duka ini, mengingat hubungan personalnya dengan sosok yang akrab disapa Pak Lah.
“Ketika terakhir kali menjenguknya, kondisinya sangat memprihatinkan. Namun tatapan matanya masih memancarkan kasih sayang dan kedamaian yang tak pernah padam,” kenang Anwar.
Di tengah dunia politik yang keras, lanjut Anwar, Pak Lah adalah kekuatan yang menenangkan. “Beliau menerima saya dengan penuh kesantunan, meski kami sempat berada di kubu politik berbeda. Begitu agungnya jiwa seorang negarawan,” ungkapnya.
Warisan Reformasi dan Politik Santun
Pak Lah dikenang sebagai pemimpin yang membawa pendekatan baru dalam politik kekuasaan Malaysia melalui konsep Islam Hadhari—sebuah pendekatan moderat yang menjembatani nilai agama dan kemajuan pembangunan.
Di bawah pemerintahannya (2003–2009), Malaysia menjalani berbagai reformasi penting: dari peradilan yang lebih independen, transparansi pemerintahan, hingga partisipasi publik dan media yang lebih terbuka.
“Beliau membebaskan suara rakyat dan memperkuat kelembagaan negara. Rencana Malaysia Kesembilan yang beliau canangkan fokus pada pembangunan ekonomi, manusia, dan pedesaan,” ujar Anwar.
Negara Berkabung, Rakyat Kehilangan
Abdullah Ahmad Badawi, yang berasal dari Bayan Lepas, Penang, meninggalkan empat orang anak dan istri tercinta, Tun Jeanne Abdullah. Ia wafat setelah sekian lama berjuang dengan kondisi kesehatan yang menurun.
Anwar menutup pernyataannya dengan doa dan penghormatan penuh: “Malaysia berhutang budi atas jasa dan kebijaksanaan beliau. Semoga Allah SWT menempatkan arwah almarhum di sisi orang-orang yang saleh dan mengganjarnya dengan surga. Selamat jalan, Pak Lah.” (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Abdullah Ahmad Badawi Tutup Usia, Malaysia Berduka Kehilangan Negarawan Damai
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |